Senin, 07 Oktober 2013

JERIN Event 2011, John Rabe movie screening



Blogging about Jerin (personal opinion)

Jerin Festival 2011 (John Rabe).


Pertama tau acara ini gara-gara diajak ma temen yang kerja di Ekonid “eh ada acara nonton film jerman gratis nih di XXI Epicentrum Walk, mau ikut ga?”
“Gratis?”
“Gratis... Palingan cuma perlu konfirmasi aja berapa orang yang ikutan.”
Acaranya namanya apa gitu, waktu itu lupa sih hehe, isinya ya nonton bareng film jerman di XXI Epicentrum Walk.
Karena gue dulu alumni training InWEnt, organisasi jerman di bidang pelatihan non formal dan lulusnya masih baru (2 tahunan) maka sense of Deutschland bleibt noch im Herz.

Nyampe disana, kira-kira setengah jam sebelum acara masih sepi, baru segelintir orang yang dateng. Beberapa jam sebelum pintu dibuka, ramailah suasana. Pada awalnya seat penonton diatur sesuai dengan nomor yang tertera pada tiket, namun setelah masuk dan penonton terus masuk maka sistem penomeran tempat duduk jadi tidak berlaku. Kalo ga salah ada penonton yang duduk di tangga lorong deh.
Antusiasme penonton cukup tinggi, maka filmnya dimulai.

John Rabe adalah film dokumenter yang berasal dari kisah nyata John Heinrich Detlev Rabe, seorang manager pabrik Siemens di Nanjing  pada era Perang Dunia II, pada saat itu Jerman adalah sekutu dari Jepang, maka pabrik Siemens itu “tergolong“ aman dari serangan tentara Jepang. Namun tentara Jepang kian curiga akan eksistensi pabrik tersebut karena diduga menyembunyikan pasukan tentara China.Filmnya seru, dengan adegan perang yang cukup realistis dan lebih cocok untuk ditonton oleh penonton dewasa.
Konflik fisik dan emosi John Rabe terhadap keagresifan tentara Jepang membuatnya harus berputar otak, apalagi sebenarnya John Rabe tidak mendukung Hitler, memelesetkan "Heil Hitler" menjadi "Heil Hinter" (bokong).

Setelah pemutaran film, ada wawancara singkat sutradara film Florian Gallenberger Yang dipandu oleh teh Nia Dinata. Menurut Florian flm tersebut beberapa adegannya tidak sesuai dengan realita pada saat itu dan menarik juga untuk disimak bahwa saat film tersebut dibuat, banyak warga senior kota Nanking yang masih mengingat jasa John Rabe dalam melindungi rakyat kota Nanking dari serangan tentara Jepang.
Beberapa adegan tidaklah senyata aslinya, dramatisasi diperlukan, eksploitasi kekejaman tentara Jepang pada beberapa adegan tidaklah sekejam di dunia nyata.
 
Sayangnya di JERIN event 2011 ini gue ga sempet nonton film-film lain (kalo ga salah ada 4-5 festival nonton film berbahasa jerman gratis).
Well done JERIN and other participating agency to hold such event.



Rabu, 02 Oktober 2013

What i thought about free trade agreement

ASEAN FTA and other agreement schemes.

What a coincidence i wrote about this topic, its complicated, boring and its a conceptual agreement that occured in the cloud (my words for high government policies, offices, bureaucrats etc.), its not down to earth and tangible as i usually wrote about.

ASEAN free trade agreement and other agreement is an agreement was composed in order to ease goods transfer from one country to other, will less barrier. Whats the point of it? 

As ASEAN countries progress their development, bureaucracy and economy, ASEAN free trade only become misery to countries that left behind its bureaucracy.
With ASEAN FTA, it become more cheaper to deliver cars from Thailand to Surabaya than before. 

Only a few companies eager to build businesses in least progressive countries like Indonesia and Cambodia than put its feet/representative/plant/ headquarter in Malaysia, Singapore or Thailand. There are more conducive, more investment friendly, most attractive, most sexy, politically stable etc.
So Indonesia as the most populated ASEAN country only become the market, but the plant is in other country. The analogy to EU, Indonesia has its population size like Germany (the motor of EU), but Singapore has its GDP size. 

As Indonesia is craving for foreign investment, other neighbour are sexier in terms of infrastructure, bureaucracy, labour dispute and security. So? 

By invite businesses build plants in Indonesia, it will also increase Indonesias economic value. "Hey, our economy is good cos Toyota has plant here bla3x..."

Common people/ general
public wont feel the misery, common people will enjoy "more affordable" cars (if the price is decreasing, but i have doubt on it), more affordable and good quality imported products etc.

Those misery are felt by economic experts, businessmen and the government in the election. Opposition or pressure group will emphasize this "failure" to build own economy to gain vote.

Solution? Either fixed the license process in regional level, rebuild the infrastructure or enjoy the misery deeper.

2014 will be the judgement year for ruling party, due to trade deficit /misery that runs deeper.


Senin, 23 September 2013

Tips membeli powerbank

Selain beli hape pintar atau tablet, suplai setrum itu signifikan alias penting banget. Apalagi banyak airport, stasiun, mal, atau kendaraan umum seperti kereta atau bis yang tidak ramah dengan peralatan elektronik, numpang ngecharge sulit, maka berbondong-bondong orang-orang beli powerbank. 

Powerbank ada bermacam merk, mainstream ataupun mandarin (chinese) maksudnya. Yang mainstream (merk besar seperti samsung) muahal, untuk kapasitas 6000mah harganya nyaris mencapai sejuta! 

Untuk pengguna hape pintar yang pas-pasan budgetnya maka beli powerbank merk china. 
Hippo n vivan itu yg terkenal gencar beriklan, kalo gue waktu itu beli hippo powerbank 5800mah. 
Hippo powerbank:
Plus: ini yang sulit, soalnya hampir semua powerbank mirip. 

Negatif: kalo udah lama dipake, kabel ori suka ga konek ma hape. Yang lebih parah, kadang charging ga detect ma iphone. #tepokjidat.



Tips membeli powerbank:
1. Pastikan beli powerbank yang ukurannya setidaknya sama atau lebih kecil daripada hapenya. Malu euy pake powerbank segede aki tapi hapenya seimut tangan bayi :p

2. Makin gede kapasitas menampung setrum maka makin mahal harganya dan makin besar pula ukurannya.

3. Periksa kelengkapan adaptor n kompatibilitas antar adaptor-kabel-gadget. Beberapa gadget (terutama apel krowak) kadang suka ga detect dgn powerbank!

4. Makin besar kapasitas mah (mili amperehour) maka makin besar daya tampung setrumnya, dan juga makin mahal harganya.

5. Cek kompatibilitas dengan gadget yang mau dicharge. kalo ga detect ngapain dibeli?

Pengalaman pake hippo powerbank 5800mah yang diklaim bisa untuk charging iphone 4x itu tidak terbukti, akhir2 ini malah hanya bisa mencharge 2,5-3x saja. 
Mungkin ada kesalahan dlm charging powerbank, dunno bout that. Makin lama kayaknya kemampuan nyimpen setrumnya makin sedikit deh :(

Kamis, 22 Agustus 2013

Perang mobil sejuta umat

Karena struktur keluarga Indonesia masih cukup besar, maka mobil dengan kapasitas penumpang banyak masih diminati.

Mobil sejuta umat, mobil MPV low class dengan penjualan terbanyak di indonesia, kakak-adik Avanza Xenia, Suzuki Ertiga n Nissan Evalia.

TV, kotak yang mentransmisikan gambar bergerak ini masih jadi primadona iklan di indonesia, makanya kita lihat iklan mereka satu persatu.

Eh ini kan mbahas iklan, bukan soal ekonomi bla3x, so lets go.

Appeal: semua iklan sama, mencoba menampilkan nyamannya berkendara dijalanan yang kosong, menampilkan keceriaan dan anggota keluarga naik mobil bersama-sama, menyampaikan pesan bahwa mobil ini muat sekian orang dengan lega.

Decision making: beli mobil itu berat, mengingat harganya yang mahal dan kira2 97% orang indonesia beli mobil dengan cara diangsur (data anonim). Makanya research mendalam sering dilakukan konsumen, membandingkan harga, fitur, konsumsi bensin, jaringan purnajual hingga diskon ricecooker/kompor gas/kaca film yang ditawarkan oleh sales. 

Persepsi:
Lapang alias lega juga menjadi nilai jual untuk menjual mobil keluarga, semua iklan mobil memiliki interior warna terang, dan warna terang mempersepsikan mobil tersebut lapang. 

Dengan menampilkan model melakukan aktivitas tertentu dalam iklan, seperti pada iklan Avanza, model memperagakan mengambil boneka paus dari dalam mobil.
Video iklan avanza 2013


Yang jadi pertanyaan, apakah boneka paus ini memang muat kedalam mobil tanpa melipat jok baris A? 
Sang model berkata "muat kok", tapi geraknya malah mengeluarkan boneka paus dari dalam mobil, jadi?
Menariknya kalo lihat iklan secara keseluruhan, mobilnya kembali berjalan dengan isi TV plasma didalamnya, bukan boneka paus, so?

Iklan Xenia:
Iklan dengan interior warna terang menampilkan band terkenal (aduh namanya lupa!!) yang anggotanya terdiri dari 4 orang untuk ikut masuk kedalam mobil. 2 orang dewasa masuk baris ketiga Xenia, terlepas dari tinggi badan mereka adegan langsung melompat ke konser mereka menyanyikan lagu "Xeniaaa... Xeniaaaaaa....!"

Iklan Suzuki Ertiga:
Produk baru MPV suzuki berhidung ini katanya laku keras, link disini (artikel mengenai betapa larisnya Suzuki Ertiga), dengan variasi transmisi matik n AC baris ketiga, menariknya Suzuki sampai membuat iklan baru untuk menggadang2kan fitur baru ini, masih menggunakan artis yang sama.

Nissan Evalia:
Kalo pake Livina ngebandinginnya ketinggian, makanya pake Evalia, Video iklan Nissan Evalia.
Mereka ga pake interior warna terang, tapi warna gelap! Dan menyiasatinya dengan model berkaos bola warna terang.

Aaah bahasan ini makin ga karuan karena mixed up sama bahasan spesifikasi mobil...

Kembali soal iklan, semuanya menggadang2kan sebagai mobil keluarga, Xenia n Ertiga menggunakan selebriti untuk memperkuat penyampaian pesan sementara Avanza mencoba mengingatkan penonton bahwa sudah banyak yang pake Avanza, narasi "terkenal serba bisa, tak heran berjuta keluarga INGIN memilikinya", agak ganjil??

Narasinya malah menyatakan bahwa banyak orang yang INGIN punya alias BELUM banyak yang beli.  
Mestinya sih narasinya diganti jadi "berjuta keluarga TELAH memilikinya," tanda bahwa konsumen puas. Puas? Beneran?

Evalia? Masih mencoba mencari pijakan dengan tagline "everyday Evalia." Awal launching masih sering lihat iklannya, tapi makin kesini makin jarang.

Ertiga, ini yang paling ASYIK, mencoba menarik penonton dengan narasi "test drive yuk?"
Kapan lagi bisa mencoba barang yang high-involvement and intensive decision making begini.
Ertiga mencoba mem-bypass proses menyebalkan dalam mengevaluasi fitur mobil idaman.

Video menarik soal Evalia:

Jadi makin bingung beli mobil? 
Ga juga, kadang emotional decision  bypasses those complicated rational one.

Selasa, 20 Agustus 2013

Awas penipuan!

Pernah ditelpon nomer2 berikut?

Well, hati2 dengan penipuan.

Barusan (tadi siang) abis ditelpon nomer +62 21 78834587 (021-78834587), mas2 nanya soal kartu kredit. Emang beberapa bulan lalu gue apply kartu kredit. 
Dua nomer yang atas miskol brapa kali, tapi ga gue angkat.

Percakapannya begini:
"Gimana pak, kartu kredit dari visa/mastercardnya sudah diterima?"

"Sudah mas..."

"Ada berapa kartu yang diterima?"

"Satu." 
Dalem hati: Emang aplikasi kartu kredit bisa dapet banyak kartu gitu?

"Kami mau menawarkan kartu diskon pak... Bapak sekarang ada dirumah atau kantor?"

Dalam hati: Eh, kartu diskon? Kayaknya pernah nih ditelpon ma yg beginian. Nanya posisi rumah ato kantor?

Gue jawab, "dirumah."

Iya pak, kita mau nawarkan kartu diskon...", langsung gue potong "ngga mas.."

Langsung ditutup! 

Kalo dia bener nawarin kartu diskon (yang bener diskon), pasti dia ngeyel dulu (kayak sales asuransi XXX), nah yang ini langsung kabur.

Trus dia bilang mau dkirim ke rumah ato kantor?
Berarti dia tau alamat gue, semua data diri gue! What??!
Darimana dia bisa tau? Pasti orang2  dalem "perbankan" ini share ato jual beli data konsumen.

Share data konsumen ini ga cuma data perbankan, tapi data membership supermarket cs.

Coba aja lu inget pas sign membership ritel tertentu, beberapa hari kemudian banjir SMS penawaran aneh2!

Pelajaran dari ini: ga usah sign in membership bla3x, sometimes it worth it, but mostly not. 
Its a long story, i'll tell you later.
 
Damn it! Mana nih pihak berwenang yang bisa nertibin sales aneh2 ato penipuan kayak gini??? 
Masak nunggu pejabat yang jadi korban??

Minggu, 11 Agustus 2013

Knowledge and skill is perishable, transferable and non rust-free

How many top athletes return from their pension to the field and gain their golden age for second time? Not so many.

Remember Michael "Schumi" Schumacher? world seven times Formula 1 championship had his glorious years in 1994-1995, and with Ferrari in 2000-2004. During his pension Schumi worked as consultant for Ferrari, working behind screen.

Unfortunately when he returns in 2010, he cannot compete as strong as he was in Ferrari. 
I think this is one sign that skill is perishable, if you dont use it will degraded, and less frequent you used it, you'll become blunt. 

Knowledge and skill is transferrable, take example on Keke and Nico Rosberg.
The father (Keke) won 1982 Formula 1 championship and son yaaa quite close to the championship, ignore fact that Mercedes AMG Petronas team in 2012 had many difficulties (source unknown), but Nico Rosberg did won in China (2012), and next year he won in Monaco and Great Britain. 
Nico has the ball and skill to race, which I think he had derived from his father, in many qualifying session he got pole position in season 2010-2013, and some said that with that skill he deserve world champion title, nevertheless winning on racing had various factors involved, including team.

Now, get back to our situation, where you had some knowledge and skills to do something good, whether we were born with it or we achieve it from formal education. 

When we step out to the job bourse, the real life and then we got an employment that is not suitable to our current skill/knowledge/education background, this gap will deteriorate it, makes us blunt. Then we're left behind, drowned in work routine, busyness and from 8 to 4. 

This situation is different when we compare to those work in similar scope as they've studied in college or having skill on it.
These people wont get "early dementia", as they keep apply their knowledge, and even got the chance to develop it further.

My idea is to preserve our brain, our last remaining knowledge, skill  and source so it can be applied in some places to create masterpiece or achieve outstanding performance or we can transfer it to others who need it.

Kamis, 11 Juli 2013

Social media fasting

This blog was inspired from a tweet from @etnoamalia related to one @mashable's article about social media "addiction".

Read the article here:
http://t.co/E7DXRmymaO

Im on fasting, not just about refrain from eating and drinking as moslem used to practice, but im on social media fasting.

The purpose of this socmed fasting is just having another experiment on myself and to reduce the Fear of Missing Out (FOMO) from friends update.

In this case, i have different purpose on different socmed account which I've made it intended. I use facebook as tool to connect with most friend, while instagram and twitter i used as tool to follow some friends (that used their account recently/frequently), follow stranger that I doesn't know and other public figure that is important enough to follow (they share information, knowledge, "beef", not just crap).

So far i can manage ONLY one day without looking on my facebook, instagram, and twitter account.
I only manage for one day (first trial) while I must check my campus fanpage wall post for important information regarding my study.
Second trial runs seems good, while I've managed the FOMO feeling. Nevertheless, as my task as social media manager in two account makes me think on how can I maintain the Klout score without jeopardise my fasting, and take a peek on others update as content source. 😰😓

The result from this fasting (for personal purpose) is that some of facebook update is not as  important as twitters or instagrams, while there is not so much beef, just another crap that I wont be missed for weeks. 😜😝

While in twitter and instagram, I think that twitter is more important than instagram, while there I can get the beef the most compared to instagram. 

Another challenge is to have fasting on instant messaging account, this is different from social media fasting, while I must refrain to chat, consider the importance/urgency of chatting through Whatsapp and LINE, and the joy using those cute stickers. 😁😋
It may worth it to discuss in different blog post.

Sabtu, 29 Juni 2013

Perang Kopi Siap Minum

Kopi, adalah komoditas kedua atau ketiga terbanyak diperdagangkan didunia setelah minyak bumi dan emas (data anonim).
Perang kopi siap minum di Indonesia kian memanas, setelah Good Day merilis kopi siap minum, iklan Good Day gaul dan Kopiko merilis produk baru, Kopiko 78°C, iklannya lebih gencar tayang di primetime stasiun televisi.




Iklan Kopiko 78°C ini memakai gaya yang asyik, fun, dan stylish dengan jingle musik pop barat terkini (pada saat diiklankan). Iklan ini mencoba membangun persepsi bahwa Kopiko 78°C ini fun dan stylish.

Latar belakang iklan bervariasi, mulai dari ruang kantor sampai seperti stand kopi ternama, lengkap dengan papan tulis kapur, coffee machine dan deretan gelas-gelas.

Model yang ditampilkan berupa model diatas rata-rata, pria kaukasian (atau yang sering disebut bule), wanita cantik dan pria berjas dan bercelemek hijau tua (yang ingin diasumsikan seorang barista gerai kopi hijau tua).

"78°C extraction... Rich taste and aroma with caramelised milk... Perfect." Narasinya menggunakan campuran bahasa indonesia dan inggris memberikan kesan modern dan stylish.

Pemain lama kopi siap minum terdiri dari Birdy, Wong Coco dan Nescafe, kompetitor menawarkan rasa yang terbatas, sementara Nescafe menawarkan bermacam rasa, original, latte dan mocaccino (kalo ga salah).


Pemain lama ini sepertinya tidak peduli dengan gencarnya iklan Kopiko 78°C di televisi, adem ayem saja, ga ada iklan tandingan atau iklan baru dari mereka. Entah Birdy sudah di discontinue tetapi terakhir Nescafe sibuk beriklan produk Nescafe Stickpack dengan celebrity endorsement, Raisa.

iklan nescafe stickpack feat raisa
.

Teori lain yang dapat diaplikasikan: halo effect.
Teori ini menyatakan bahwa citra produk yang diiklankan terpengaruh dari elemen lain yang ada dalam iklan seperti celebrity endorsement atau jingle, seperti yang digunakan dalam iklan kopiko 78°C, Maroon 5 One more Night.

Musik menjadi salah satu bumbu dalam iklan, dan aplikasi musik luar negeri kedalam iklan di Indonesia gue rasa masih jarang.
Jika orang yang pernah menonton iklan ini kemudian mendengar lagu One More Night, ia kemungkinan akan teringat dengan iklan Kopiko 78°C, begitu pula sebaliknya.
Hal ini membantu memperkuat daya ingat yang diharapkan berujung dengan konsumsi.

Kelemahan iklan: jingle dirasa agak basi, mengingat saat ini (ketika tulisan ini dibuat), Maroon 5 sudah merilis video klip kelima, Love Somebody. Gue udah lamaa ga nonton televisi indonesia berjam-jam, dana apakah video klip musisi luar negeri masih sering ditayangkan di televisi lokal?
Jika tidak, maka tingkat ke-basian lagu ini lebih ringan dari estimasi.

Target konsumen: Kopiko 78°C ini menyasar segmen anak muda yang mapan, first jobber dengan daya beli lumayan atau mulai bertumbuh, dengan menampilkan model yang muda (>25 tahun), bukan remaja.

Perceptual blocking.
Konsumen yang juga fans Maroon 5 mungkin menolak iklan ini karena mereka enggan mendengar lagu idolanya digunakan sebagai jingle iklan.

Sementara untuk iklan kopi siap minum Good Day "Gaul", menampilkan animasi dengan pulau yang melayang dan adegan lainnya yang tidak mungkin dilakukan didunia nyata (menarik matahari, meluncur diatas pelangi, melompati biji kopi ukuran raksasa yang melompat-lompat dan sebagainya).

Sebagian cuplikan narasi:
"Gaul itu elo ga pernah sendirian, gaul itu punya banyak rasa...."

Target konsumen.
Iklan ini menggunakan appeal fun yang imajinatif, yang sepertinya menyasar segmen remaja (anak sekolah SMP-SMA), segmen dengan daya beli terbatas yang minum kopi sebagai identitas gaul, belum berfokus pada rasa.
Sayangnya iklan yang terlalu imajinatif ini membuat kesan minuman ini dikhususkan untuk anak-anak.

Decision making process.
Minum kopi tidak hanya untuk mengusir kantuk, tetapi juga sebagai bentuk pencarian kepuasan ekstrim terhadap produk yang ada, daripada minum air putih, makanya ada yang suka kopi pahit, kopi joss atau produk kopi lain yang ekstrim.

Seperti analogi minum alkohol yang memiliki bermacam kadar, terlepas dari fungsinya (menghangatkan badan), minum alkohol dengan dosis tinggi sebagai bentuk pencapaian kepuasan ekstrim.

Apakah iklan2 ini sukses? kita serahkan kepada penonton.

Rabu, 15 Mei 2013

Failed investment

Some of us may be surprised from foreign companies that have investment plans in Indonesia, but does it feasible?
Here is my analysis (from my imagination) on failed investment that (may or has) shock Indonesia.

Metro AG goes to Indonesia.
Metro AG its a shopping chain from Germany, they said it is a big company. As far as I can remember, there is no store named Metro in Germany. Yeah, maybe they use and operate their subsidiaries instead of their real company name. 
Anyway, To enter Indonesia there is at least three obstacles exists.
First is that there is already Metro Dept Store, singaporean company selling high price brands and items. To enter Indonesia with their name Metro means conflicting with name, copyright and there'll be long fight in intellectual property right before enter the real battle (store).
Second problem: that Jakarta as capitol city of Indonesia already dense with shopping center, especially A class malls, full with high foreign retail chains like Debenhams, Metro, Sogo, Seibu, Lotte etc. 
Third problem is that there is no more empty space for A class mall in at least in Jakarta, and to enter/conquer Indonesia is by enter the capitol city then spread to other cities. But align to Metro AG target market are middle-high income that mostly located in big cities, so Metro AG (i think) must open in Jakarta then spread to other cities.

Bullet train Jakarta-Surabaya.
Yes, this news i've read twice. 
The first one that american investor want to invest in bullet train that took only 4 hours from Jakarta to Surabaya, aaaaand its gone.
The second news i'be heard from french company that operates TGV, the bullet train that want to invest in Indonesia, also aim the same market as the american, and its gone. Why?
At least there are two point thats make them unwilling to proceed.
First, that investment in rail/train are expensive, cos you have to build your own railroad, station, electrical network, signaling etc and as far as i can remember that both foreign company wanted to join/put their business on existing infrastructure made by PT KAI. If  i am PT KAI i will reject it, it will be messing my current business, even though they offer interesting project (bullet train). The foreign business use my infrastructure to run their business here, and they should know that Javanese railroad has high traffic.
Second problem is that LCC (low-cost carrier) in Indonesia is booming, it costs you rp400.000 to fly from Jakarta to Surabaya one way and it took around an hour compared to bullet train, that i assumed cost more than rp1.000.000 to afford (consider the investment, technology (train etc) and profit).
So, bye bye bullet train hehe.

Another failed investment will be brainstorm soon.

Kamis, 21 Februari 2013

Bagian dari evolusi

Bagian dari evolusi, seperti apa yang telah terjadi jutaan tahun yang lalu dimana moluska berevolusi menjadi vertebrata air dan kemudian hidup didaratan menjadi nenek moyang dinosaurus. Dinosaurus punah akibat selimut debu yang menyelubungi bumi, dan membuat mamalia kecil bertahan. Entah apakah benar manusia adalah keturunan kera hingga manusia purba, tetapi evolusi terus berjalan.
Dan kini kita tiba di tahun 2013, evolusi apa lagi yang bisa terjadi kepada kita?
Masih ada!

Situasi di luar negeri, dimana senior resident walking with dog, buah-buahan di supermarket dijual dalam porsi kecil (semangka, melon). N kalo lu pernah ke eropa, pasti jarang lihat iklan produk bayi, lebih sering lihat iklan asuransi dan online shopping di tivi. :p

Lihatlah negara2 maju (Skandinavia, US, Eropa), banyak orang yang hidup sendiri, cowo/cewe yg ga nikah, entah ga nemu jodohnya atau pilihan ini diambil menjadi jalan hidupnya. Who knows?

Asia, Amerika Selatan dan Afrika adalah obyek terakhir dari evolusi ini. Jepang, Hong Kong dan Singapura sedang mengalaminya saat ini. Kian sibuknya manusia, sempitnya ruang kota, tingginya biaya hidup dan terbatasnya waktu membuat mereka menjadi tekun, giat bekerja, efisien dan memiliki keluarga kecil.
Apakah mereka juga bagian dari evolusi?

Banyak anak banyak rejeki, hanya berlaku untuk keluarga pengemis. :p


Jumat, 25 Januari 2013

Disewakan apartemen

Disewakan Apartemen Kalibata Residence dengan Tower E spesifikasi 2 kamar tidur, 1 dapur kecil, 1 kamar mandi, full furnished, 2 AC, luas bangunan 33m2,
Biaya sewa:
Rp 10 juta per tiga bulan,
Rp 20 juta per enam bulan, atau
Rp 37 juta per tahun.
Deposit 3,5 juta, akan dikembalikan apabila kontrak selesai.

Apartment Kalibata Residence for rent, 3, 6 or 12 months. Full furnished. 2 BR, 1 toilet, 1 mini kitchen, 2 AC. 10m/3mo, 20m/6mo, 37m/12mo. Deposit Rp 3.5 million, will be returned after the contract is finished.
Call: +62-815-8944-362